Kesibukan masyarakat Desa Payung-Payung pagi hari ini terlihat berbeda dari hari-hari sebelumnya. Pagi sekali aktivitas ibu-ibu di dapur sudah terdengar ramai, hal ini tentu mengundang rasa penasaran kami, seorang ibu kemudian menjelaskan bahwa mereka sedang mempersiapkan sajian untuk dibawa sebagai bekal untuk penyelenggaraan Upacara Tolak Bala yang akan dilaksanakan pada pagi hari ini.
Upacara Tolak Bala merupakan pegelaran atau perayaan yang dilakukan setahun sekali oleh masyarakat Suku Bajau, di Desa Payung-Payung, Maratua. Dari beberapa orang yang saya jumpai, mereka menjelaskan bahwa upacara ini bertujuan untuk memohon perlindungan kepada Sang Pencipta (Allah, SWT.) agar terhindar dari hal-hal buruk (negatif) yang mungkin akan datang dikemudian hari, dan juga upacara ini sebagai bentuk rasa syukur mereka atas limpahan hasil laut (rezeki) yang dikaruniakan kepada masyarakat Desa Payung-Payung.
Masyarakat terlihat berbondong-bondong menuju satu tempat dengan membawa
bekal mereka masing-masing. Tentu kami juga tidak ingin melewatkan
moment setahun sekali ini, dengan berjalan kaki kami pun ikut menuju
tempat dilaksanakannya Upacara Tolak Bala.
Sampailah kami di tempat dimana akan dilaksanakannya Upacara Tolak
Bala, terlihat masyarakat mulai ramai berdatangan dan berkumpul di
pinggir pantai, mereka datang dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua. Sesaat setelah kepala adat setempat tiba, mereka kemudian berjalan menuju sebuah titik yang berada di bibir pantai.
Karena tidak ingin berbasah-basahan, aku hanya mengamati dari kejauhuan jalannya prosesi Upacara Tolak Bala tersebut. Mereka terlihat membentuk sebuah lingkaran besar, seseorang terlihat khusyu membaca doa, setelah doa selesai dibacakan, kemudian orang tersebut memercikkan air kesetiap orang dengan berjalan mengelilingi lingkaran. Seketika suasana menjadi ramai, mereka saling siram-menyiram satu sama lain. Kepercayaan masyarakan setempat, hal tersebut dilakukan untuk membersihkan diri dari segala hal-hal negatif yang ada dalam diri mereka atau biasa mereka sebut dengan istilah 'buang sial'.
Selelah selesai bermain air (mandi-mandi), mereka kemudian berkumpul kembali di pinggir pantai. Bekal yang sedari awal mereka siapkan dikumpulkan menjadi satu, kemudian mereka melakukan doa bersama, terlihat seseorang memimpin doa. Setelah doa bersama selesai, makanan-makanan tersebut dibagikan kepada setiap orang yang hadir dalam upacara.
Dengan berakhirnya rangkaian doa yang dilanjutkan dengan menyantap bekal bersama, berakhir pula prosesi Upacara Tolak Bala yang merupakan salah satu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Suku Bajau di Desa Payung-Payung. Upacara Tolak Bala ini juga menunjukan keanekaragaman adat istiadat yang ada di negeri kita tercinta, Indonesia.
KAMI SEKELUARGA TAK LUPA MENGUCAPKAN PUJI SYUKUR KEPADA ALLAH S,W,T
ReplyDeletedan terima kasih banyak kepada AKI atas nomor yang AKI
beri 4 angka [5742] alhamdulillah ternyata itu benar2 tembus .
dan alhamdulillah sekarang saya bisa melunasi semua utan2 saya yang
ada sama tetangga.dan juga BANK BRI dan bukan hanya itu KI. insya
allah saya akan coba untuk membuka usaha sendiri demi mencukupi
kebutuhan keluarga saya sehari-hari itu semua berkat bantuan AKI..
sekali lagi makasih banyak ya AKI… bagi saudara yang suka PASANG NOMOR
yang ingin merubah nasib seperti saya silahkan hubungi KI JAYA,,di no (((085-321-606-847)))
insya allah anda bisa seperti saya…menang NOMOR 750 JUTA , wassalam.