Monday, 26 October 2015

Lombok (Photos)

Related posts:
- Short Holiday: LOMBOK - BALI (On Our Way to Lombok)
Short Holiday: LOMBOK - BALI (3IN1: Three Beaches In One Day)
- Short Holiday: LOMBOK - BALI (Last Day In Lombok)
- Short Holiday: Lombok - Bali (On Our Way to Bali by Ferry)
- Short Holiday: LOMBOK - BALI (Less than 24 hours in Bali)

Senggigi Beach, Lombok.



 Giant Chess at Senggigi Beach
Beatiful Sunrise at Senggigi Beach


Gili Trawangan


Crystal Clear Water of Gili Trawangan

Kuta Beach, Lombok.

Lumbung Padi
Sade Village

Lembar Port, Lombok.

Sunday, 18 October 2015

Mangrove Forest, Tarakan.




Akhirnya nge-post tulisan tentang salah satu objek wisata di Tarakan. Malu sebenarnya lahir, besar, menetap di Tarakan tapi belum sepenuhnya mengenal kotaku ini. Sempat di-bully juga sama teman-teman, karena aku sama sekali belum pernah berkunjung ke tempat ini. *maklum saya anak rumahan, jarang keluar rumah, heheee.. 
Kebetulan saat itu ada tamu kantor dari Surabaya & Balikpapan, biasanya kalau ada tamu sering diajak keliling Tarakan gitu, ya udah aku usul ke hutan mangrove aja, hehee.
Sedikit informasi, dulunya Hutan Mangrove ini merupakan hutan bakau biasa, namun seiring berjalannya waktu pemerintah melalui Dinas Pariwisata dan dinas-dinas terkait mulai mengalokasikan dananya untuk menjadikan hutan bakau tersebut menjadi Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB).
Tiket masuk Hutan Mangrove IDR7.000,-/orang. FYI lagi nih, Hutan Mangrove di Tarakan dihuni oleh Bekantan (sejenis kera berhidung panjang), yang juga merupakan maskot kota Tarakan.
Kami berjalan mengelilingi hutan, suasananya adem banget, tenang, cocok buat yang pengen menyendiri atau mencari ketenangan. Pohon bakau tertanam rapi, disetiap beberapa meter juga tersedia kursi untuk bersantai. Namun sayang, sepanjang perjalanan aku dan tamu kantor gak menemukan Bekantan, cuma lihat monyet doank *yahhh..
Sekitar 2jam lamanya kami mengelilingi dan bersantai disana, dan kami pun memutuskan untuk pulang.
Walau hari ini kami kurang beruntung karena yang dicari malah gak ketemu, mungkin lain kali disuruh balik lagi, dan semoga nanti bisa ketemu Bekantan. Setidaknya nanti kalau orang-orang ngobrol/ tanya informasi tentang Hutang Mangrove Tarakan aku gak kikuk, gak di-bully lagi, trus kalau ditanya "Sudah pernah ke Mangrove?", jawabnya "of course, I've done it!" dengan bangga hehee..
So, buat yang sekali waktu berkunjung ke Tarakan silahkan datang ke Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) yang beralamat di Jalan Gajah Mada, tepatnya dekat Pasar Gusher Tarakan. Next time aku akan shere lagi tentang objek-objek wisata lainnya or sesuatu yang khas yang ada di Tarakan. Keep exploring, guys!! 

Tuesday, 13 October 2015

DERAWAN ISLAND (#Day3: Sayonara Derawan)



Hari ketiga di Derawan disambut dengan rintikan-rintikan kecil di pagi hari, namun itu tidak berlangsung lama. Tidak ada agenda khusus hari ini selain persiapan kembali ke kota masing-masing.
Setelah seluruh barang selesai dikemas, ternyata kami masih ada sedikit waktu. Untuk mengisi kekosongan sembari menunggu waktu kapal berangkat, kami pun sepakat untuk bersepeda mengelilingi perkampungan di Derawan.
Disekitar perkampungan banyak kios-kios yang juga menyediakan rantalan sepeda, tarif untuk sekali pakai IDR 25.000,- /sepeda. Saat mengayuh sepeda tiba-tiba keingat suasana di Gili Trawangan, Lombok. Bedanya di Gili Trawangan udah banyak resort and modern cafe disepanjang pantai, udah gitu luas banget, kalau Derawan pulaunya kecil, 15 menit udah bisa mengelilingi satu pulau. Asik banget rame-rame sepedaan di Derawan, sembari sepedaan yang pasti harus tetep NARSIS sepanjang jalan, setiap sudut singgah buat foto, hahaa..


Oyaa, saat memasuki daerah semak-semak sempat SHOCK liat Luing a.k.a Kaki Seribu, hewan yang emang udah musuhku banget, udah gitu ukurannya diatas normal, gede banget dari yang biasanya aku liat. Asli histeris sendiri dah sepanjang jalan, sampe-sampe gak berani turunin kaki dari sepeda. Sayangnya gak berani foto, bukan gak berani liat aja udh geliiii bangettttt... 
So, kalau masuk semak-semak Derawan hati-hati ya, apalagi yang phobia banget sama hewan itu.


Kami juga mampir di salah satu dive resort yang ada di Derawan, udah hari terakhir baru sempat foto di gapura "Welcome to Derawan", hehee..


Setelah selesai bersepeda, kami kembali ke penginapan dan mengangkut semua barang menuju pelabuhan.

Sebenarnya rute kami Derawan - Tj. Batu dan berpisah di Berau. Tapi aku merubah ruteku sendiri, karena hanya aku seoarang yang dari Tarakan, trus masih kebayang perjalanan darat kemaren, takut nge-drop lagi di jalan, takut gak sempat ngejar speadboat terakhir dari Bulungan juga sih, ya udah aku memutuskan pulang naik speedboat langsung Derawan - Tarakan, harga tiketnya IDR300.000,- *maafkan aku teman-teman hehee..

Derawan Port
Ternyata naik speedboat Derawan - Tarakan cuma 3 jam doank, trus di jalan juga gak berasa apa-apa, tiba-tiba nyampe Tarakan aja, hehee. Sementara Adit & Anty masih harus menempuh jalan darat ke Bulungan. Ferry & Aji juga menempuh jalan darat ke Berau bersama Umi, Fachril, David, Sauri yang kemudian langsung terbang ke Balikpapan. Fachril malah dari Balikpapan masih lanjut perjalanan darat lagi ke Samarinda *perjuangan banget ya buat trip Derawan ini, hehee.


Pas nyampe Tarakan, sempat nanyain posisi teman-teman yang ternyata masih pada di jalan, tapi akhirnya semua selamat sampai tujuan masing-masing *alhamdulillah, dan liburan kita pun berakhir. See ya next trip guys..


Bagi yang ingin ke Derawan, berikut daftar informasi lokasi homestay dan sedikit terjemahan Bahasa Bajau Derawan yang umum digunakan sehari-hari disana, semoga bermanfaat ya..


 Our Stories in Derawan Island COMPLETED!!