Sunday 21 February 2016

Pengalaman Buat E-Passport di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Surabaya


JL. JEND. S. PARMAN NO. 58A RT/RW.02/ 03 KEL/KEC. WARU, SIDOARJO, JAWA TIMUR.
Telp.(031)-8531785, 8530340,8550719
Faks.(031)-8531926
HP.081230056677
kanim_surabaya@imigrasi.go.id
www.imigrasisurabaya.org

Sebenarnya ini bukan kali pertama aku buat passport, sebelumnya tahun 2010 lalu sudah punya pengalaman buat passport sendiri dan alhamdulillah prosesnya lancar-lancar aja tanpa memakai jasa pihak ketiga alias calo.

Old Passport *abaikanpipiyangbuletitu :D
 Kebetulan Juli 2015 masa berlaku passport-ku sudah berakhir, belum ada rencana mau berpergian keluar negeri sih, tapi karena heboh dengar kabar Pemerintah Jepang  buat kebijakan bebas visa bagi WNI pemegang E-Passport mulai 1 Desember 2014 jadilah eyke tertarik pengen sekalian buat E-Passport, kali aja nanti pas tabungannya cukup bisa langsung cusss ke Jepang, aminnn.. Selain karena iming-iming bebas visa Jepang, salah satu keunggulan pemegang E-Passport adalah gak perlu antri panjang di pintu pemeriksaan imigrasi, karena pemegang E-Passport bisa langsung menuju autogate penerbangan internasional. Namun sayang belum semua bandara menyediakan fasilitas autogate ini.
Setelah kumpulin info mulai dari stalking blog kemana-mana sampe tanya langsung ke kantor imigrasi, dan ternyata hasilnya sama, belum semua kota bisa memproses pembuatan E-Passport, saat ini hanya 3 kota saja yang dapat melayani pembuatan E-Passport: Jakarta, Surabaya, dan Batam.
Aku milih ke Surabaya. Kenapa? Pertama, di Surabaya ada keluarga/ teman, jadi ada penunjuk jalan + tumpangan tempat tinggal hehee.. sebenarnya di Jakarta juga ada teman sih, cuma kayaknya bakal ribet deh kalau ngurus di Jakarta. Kedua, kalau ada tumpangan otomatis bisa menghemat biaya donk ya hehee. Kembali ke misi utama kan emang buat E-Passport, bukan yang lain, kalau bisa meminimalisir biaya, why not? hahaaa.. setelah dibanding-bandingkan dari segi efisiensi biaya, waktu, dll., kayankya mending di Surabaya aja deh. (Fact: tetap aja pengeluarannku melebihi budget yang sudah dianggarkan). *hiksss

Sebelum bercerita jauh tentang pengalamanku walk-in atau datang langsung mengurus E-Passport di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Surabaya, ada beberapa berkas yang perlu disiapkan untuk pembuatan E-Passport: 1. KTP; 2. Kartu Keluarga (KK); 3. Akta Kelahiran/ Ijazah; 4. Surat Rekomendasi dari tempat kerja; 5. Passport lama (bagi yang  sudah pernah buat passport); 6. Mengisi form pengajuan passport (form-nya dapat diambil di bagian informasi). Semuanya di copy di kertas A4, dan jangan dipotong/ digunting. Sebelumnya pembuatan E-Passport bisa melalui online, namun cara ini sudah ditutup. Oyaa jangan lupa semua berkas asli juga dibawa, karena petugas imigrasi bakal ngecheck keaslian berkasnya.

Pagi banget harus kudu siap-siap ke kantor imigrasi, karena berdasarkan info yang aku dapat per-harinya dibatasin 100 pendaftar pertama aja yang dilayanin, setelah batas itu loket pengambilan nomor antrian bakal ditutup dan disuruh kembali lagi besok.
Sekitar jam 07.00 pagi udah start dari rumah, kebetulan selama di Surabaya aku tinggalnya di daerah Simo Gunung I, perjalanan ke kantor imigrasi kurang lebih 1 jam pakai macet karena berbarengan dengan jam berangkat kerja. Sesampainya di kantor imigrasi, aku langsung menuju bagian informasi, disana semua berkas di check, petugas imigrasi juga tanya, sebelumnya sudah pernah buat passport apa belum. Jika sudah, ada satu lembar surat pernyataan yang juga harus diisi dan ditandatangani. Setelah berkasku dinyatakan lengkap, barulah petugas memberi nomor antrian, beserta map hijau dan form pengajuan pembuatan passport, map dan form-nya GRATIS! Aku dapat nomor antrian 119 dan alhamdulillah ternyata masih bisa, tapi beberapa orang setelahku udah langsung ditutup sih, ya kayaknya dibatasin sekitaran 125 di Kantor Imigrasi Surabaya. 


Berkas lengkap, udah tenang donk ya duduk manis di depan ruang pelayanan WNI, sekalinya liat nomor yang dipanggil baru 17, whattt!! Ok, keep calm and wait for my turn. Tapi 119 jauhhh bangetttt huaaaa....
Apalah daya emang harus sabar nunggu 1/1, untung baterai HP lagi full jadi gak mati gaya alias gagok kayak sapi ompong di kantor imigrasi. Untungnya lagi petugas di bagian pelayanan juga lumayan banyak, jadi kelihatan bergerak antriannya.


Sejam, dua, tiga jam berlalu.. sekitaran jam 01.30p.m nomor antrianku AKHIRNYA dipanggil  *sesungguhnya ade lelah bang hahaa...
Masuklah eyke ke ruang pelayanan dengan senyum sumringah, kebetulan yang layanin 2 orang, 1 ibu-ibu yang 1 lagi mbak-mbak. Pertanyaan pertama yang keluar pas buka berkasku adalah "mbak, kok jauh banget buat passport-nya di Surabaya? Saat itulah aku harus menjelskan jika ingin membuat E-PASSPORT dan ini harus dipertegas. Dulu waktu wawancara buat passport yang pertama ditanya macam-macam seperti, rencana mau kemana? dalam rangka apa keluar negeri? dll. Tapi kali ini gak ditanyain, mbak-nya langsung input data trus aku disuruh foto dan sidik jari, itu aja! *mungkin mbaknya juga lelah hahaa..

Sebelum foto disuruh ngaca dulu sama mbaknya, jilbabnya gak boleh nutupin alis *hadehhh.. udah gitu pas sekali cekrekk gak bisa diulang, mbaknya rada jutek ihh.. setelah selesai input dikasih kertas yang nantinya diserahin ke teller saat bayar biaya pembutan passport. Sebelum keluar dari ruangan sempat nanya kira-kira berapa lama proses pembuatan E-Passport? Mbaknya jawab 1 MINGGU! Sempat negosiasi juga nanya apa bisa dipercepat, mengingat saya yang cutinya terbatas dan pengen piknik juga di luar Surabaya. Tapi mbaknya tetap kekeuh kalau E-Passport gak bisa dipercepat alasannya E-Passport pakai chip jadi prosesnya lama. Ya sudahlah, saya mah nurut aja walau otomatis planing piknik jadi berantakan. *hikss.
Btw, biaya pembuatan E-Passport sebesar Rp655.000,- ditambah biaya administrasi bank Rp5.000,- Pembayaran biaya pembutan passport hanya dapat dilakukan di Bank Negara Indonesia (BNI), dan gak bisa melalui transfer atm, e-bangking, maupun sms-bangking, jadi harus datang ke teller langsung. Proses pembayarannya pun baru bisa dilakukan keesokan harinya.

Saat bayar di bank langsung aja ke teller dengan menyerahkan kertas yang diberikan dari petugas imigrasi, keluarkan duit, tunggu sebentar lalu tanda tangan bukti pembayaran, lembar pertama diambil oleh pihak bank dan lembar kedua buat kita untuk diserahkan ke imigrasi sebagai bukti saat pengambilan passport nanti.

Karena mikirnya lama banget kalau mesti nunggu seminggu,  jadi ubah rencana yang awalnya pengen stay diminggu pertama cuti di Surabaya, jadi langsung pengen berangkat ke Jogja. Apesnya pas udah di Jogja, tepatnya tanggal 10 September 2015 aku dapat sms dari pihak imigrasi yang menginfokan kalau passportku sudah jadi dan bisa diambil. Waktu ngajuin tanggal 7, kalau tanggal 10 udah jadi berarti gak sampe seminggu kan yah. Dongkol? Ya, saya dongkol sama mbak petugas imigrasi yang bilang prosesnya seminggu gak bisa ditawar-tawar. Tau gitu kan aku gak buru-buru ke Jogja, biar gak bolak-balik. *nyesekkkk...

SMS resmi dari Imigrasi
Tanggal 15 aku baru kembali ke Surabaya dan ambil passpornya tanggal 16 September 2015. Kalau saat pengajuannya dimulai dari jam 07.30a.m., berbeda saat pengambilan passport yang baru buka pada jam 13.00p.m. Saat itu aku langsung menuju loket pengambilan passport dengan menyerahkan bukti pembayaran dari bank kemarin, suruh tunggu sebentar di ruang tunggu, dan gak lama kemudian namaku dipanggil.

Loket Pengambilan Passport
Taaddaaaaa E-Passportku sudah jadi, yang layanin bapak-bapak ramah banget, aku disuruh fotocopy passport-nya dulu sebelum dibawa pulang. Tempat fotocopy juga gak jauh, sudah tersedia di kantin kantor imigrasi. Setelah memberikan fotocopy-an passportku, akupun meninggalkan loket pengambilan pasport, tak lupa passport lamaku juga aku minta, buat kenang-kenangan.


E-Passport

Mengurus passport sendiri itu sama sekali gak ribet asal mengikuti prosedur dengan benar dan jangan pernah malas mencari informasi. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi yang juga ingin membuat passport atau E-Passport di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Surabaya.


FYI: untuk memantau status permohonan passport bisa check di website resmi imigrasi atau klik disini. Caranya cukup masukin kode/ nomor permohonan yang diberikan oleh pihak imigrasi, nanti akan terlihat status pemohon. For further information please visit http://www.imigrasi.go.id/

*Special thanks to Tante, Aa, n Mas Bagas udah bersedia aku repotin, udah anter kesana kemari, nungguin antri, bantuin cari info sampai passportnya jadi, hehee.. gomawo^^

1 comments:

  1. Awalnya aku hanya mencoba main togel akibat adanya hutang yang sangat banyak dan akhirnya aku buka internet mencari aki yang bisa membantu orang akhirnya di situ lah ak bisa meliat nmor nya AKI NAWE terus aku berpikir aku harus hubungi AKI NAWE meskipun itu dilarang agama ,apa boleh buat nasip sudah jadi bubur,dan akhirnya aku menemukan seorang aki.ternyata alhamdulillah AKI NAWE bisa membantu saya juga dan aku dapat mengubah hidup yang jauh lebih baik berkat bantuan AKI NAWE dgn waktu yang singkat aku sudah membuktikan namanya keajaiban satu hari bisa merubah hidup ,kita yang penting kita tdk boleh putus hasa dan harus berusaha insya allah kita pasti meliat hasil nya sendiri. siapa tau anda berminat silakan hubungi AKI NAWE Di Nmr 085--->"218--->"379--->''259'

    ReplyDelete