Monday, 31 August 2015

DERAWAN ISLAND (#Day2: Maratua, Kakaban, and Sangalaki Are Fantastic)




Welcome to Derawan Island



Pagi sekali aku dibangunkan oleh suara hempasan ombak yang terdengar sangat jelas di telingaku, membuatku merasa seperti sedang tertidur di atas perahu kayu. Buru-buru kubuka jendela kamar, tercium bau laut yang khas, ternyata air laut mulai meninggi. Langit masih gelap, kusegerakan mengambil air wudhu dan menunaikan kewajiban 2 rakaatku sebelum memulai aktifitas *ceiiileee bahasanya heheee..

Morning at Derawan Island :)
Setelah kemarin sempat nge-drop di perjalanan, pagi ini aku merasa semua tenagaku sudah terkumpul kembali. Ahhh segar banget pagi di Derawan, bau khas laut buat aku semakin gak sabar pengen segera menjelajahinya.
Jarang banget ngerasain suasana pagi seperi ini, semua beban terasa hilang seketika. Kami pun mulai bergantian mandi, maklum dari total 10 orang, kami hanya menyewa 3 kamar, at least mandinya kudu gantian. Oh iya, jadi trip ke Derawan ini kita gak menggunakan jasa travel tour, ala backpackeran gitu. Kita shere-cost @IDR500.000,- included: tiket speed Tj.Batu-Derawan PP, speed mengelilingi 3 pulau + penginapan, murah bukan?

Yayyyyy!! We Are Ready to Explore Derawan Island.
Setelah semua personil sudah siap, kami langsung nenuju tempat parkir speedboat yang akan membawa kami mengelilingi 3 pulau. Disana sudah berkumpul rombongan lain yang juga akan perpetualang bersama. Satu speedboat berisi sekitar 20 orang, kami barengan dengan rombongan dari Jakarta.
Setelah persiapan sudah lengkap, kami pun dibawa melaju, tujuan pertama yaitu Maratua.

On Our Way to Maratua
Gelombang laut cukup membuatku dan teman-teman terombang-ambing, apalagi dari rombongan ada beberapa yang belum terbiasa mengarungi perjalanan laut menggunakan speedboat. Untungnya masing-masing sudah dibekali baju pelampung, yah mengurangi resiko lah kalau terjadi sesuatu yang gak diinginkan. Kurang lebih 1 jam lamanya mengarungi laut untuk sampai ke Maratua. And you know what was my first impression when we arrived at Maratua? DAEBAK! Maratua ROCK! cantik bangetttt.. the white sands, crystal clear water, the nature, for sure I am falling in love with this island, jeongmallyo! Hehee..
Maratua Island!! DAEBAK!!
Gak sabar banget pengen cepat-cepat turun dari speedboat, disana juga lagi rame banget. Sayang dikasih waktu singkat banget di Maratua, ya udah gak mau sia-siain waktu, kemana-mana foto yang pasti wajib donk ya. Kurang lebih 1 jam-an di Maratua dan kemudian kami melanjutkan perjalanan ke pulau seberang, masih belum puas sebenarnya menikmati keindahan alam Maratua, nguatin diri aja pas diajak balik ke speedboat sambil dalam hati ngomong "next time kudu kesini lagi, insyaAllah, amin".
Our Trip Our Adventure!
Setelah personil lengkap, kami pun melanjutkan perjalanan. Entah saat itu kami juga belum tau tujuannya kemana dulu, ngikut aja deh pokoknya sama yang punya speedboat, hehee. Sekitar 10 menit dari Maratua, speedboat yang membawa kami singgah di salah satu tempat, belakangan aku baru ngeh kalau ini yang dinamakan Laguna.


Tempat ini asing banget di telingaku, tujuan awal sebenarnya hanya ke 3 pulau itu aja, Maratua, Kakaban dan Sangalaki. Ternyata kami beruntung, karena gak semua rombongan lain dibawa kesini, saat itu cuma ada rombongan kami dan 1 speedboat yang emang dari awal bareng menyusuri Pulau Derawan.


Saat itu air laut lagi surut, jadi kami bisa melewati semacam terowongan, penduduk sekitar menyebutnya dengan Kehe Diang yang beratri 'lubang ikan', namun sekarang bukan hanya ikan aja yang bisa melewatinya, para traveler juga bisa masuk kedalam Kehe Diang menuju danau apabila air laut lagi surut, how lucky we ware, hehee. 


Kehe Diang
Sayangnya pas masuk terowongan aku gak bawa tas, jadi gak sempat foto danaunya, cuma dapat foto view di luar doank *hikss. Sama seperti saat di Maratua, di Laguna kami juga gak menghabiskan waktu lama, setelah itu kami melanjutkan perjalanan menuju Kakaban Island, cusss..


Kakaban Island

Dari Laguna, butuh waktu 10 menit untuk sampai ke Kakaban.

Gak nunggu waktu lama sesaat setelah speedboat menepi, kami langsung bergegas menuju danau dengan menaiki beberapa anak tangga dan melewati jejeran pepohonan. Terdapat beraneka jenis pohon kayu, serta tanaman sepanjang jalan menuju danau. Untuk mengetahui jenis pohon apa saja yang ada disana, klik disini.

Suasana danau saat itu lagi ramai banget, air danau mengeruh sehingga terlihat kotor/ butek, semoga deh ubur-uburnya gak stress dipegangin sama pengunjung, hehee. (FYI: di Pulau Kakaban terdapat banyak ubur-ubur yang jika dipegang tidak membuat badan menjadi gatal.)


Karena kondisi danau kayaknya gak memungkinkan buat kita berlama-lama disana, ya sudah kami pindah mencari spot yang nyaman di sekitar pinggiran pantai. Saatnya kami menyantap makanan yang sudah disiapkan oleh pengelolah speedboat, jadi biaya keliling 3 pulau itu udah include dengan makan siang. Cuaca saat itu lagi terik, lumayan lama kami beristirahat sekaligus menikmati suasana di Pulau Kakaban. 


Kami melanjutkan petualangan dengan kembali ke speedboat, rombongan lain mulai mempersiapkan perlengkapan snorkeling mereka, awalnya aku gak ada niatan mau ikut snorkeling, tapi mikir udah sampai sini sayang banget kalau gak ikutan.

Akhirnya aku mantap ikut snorkeling, selelah peralatan terpasang di badan seperti kacamata snorkeling, kaki katak, dan yang pasti baju pelampung karena akunya gak bisa berenang, hehee, dengan segera akupun nyemplung ke laut, area snorkeling di sekitaran Kakaban doank. 
Asli underwater Kakaban cantik banget, banyak ikan warna-warni, ikan gede juga banyak, wowww gak nyesal deh pokoknya, sayang gak prepare kamera underwater jadi gak bisa photo, hikzz..
Sangking asiknya menikmati underwater Kakaban sampe gak sadar udah berenang agak jauh, sempat horor sih pas agak tengahan liat kebawah ternyata ada palung, walau udah pake pelampung tetep aja takuutttttt heheee..
Sekitar sejam berenang-renang ria menghitamkan kulit, kami semua disuruh kembali ke kapal karena saat itu arus air laut lagi gak bersahabat, takut ntar kami terbawa arus.


Sangalaki Island
Setelah semua kembali ke kapal, kami pun melanjutkan perjalanan ke pulau terakhir yaitu Pulau Sangalaki.

Find these beauty on Sangalaki Island
Sesampainya di Pulau Sangalaki kami sudah tidak ingin bermain-main air lagi *mungkin kami lelah, hehee, kami langsung menuju ke tempat penangkaran tukik (baby penyu), disana kami bisa pegang tukik langsung, lucu bangett...

Tukik
Setelah puas bermain dengan tukik, kami kembali ke pantai, tentram banget suasananya, the view was amazing too, love it.. puas banget dah.


Bye, see you next trip :)
Akhirnya lengkap sudah petualangan 3 pulau kita. Saatnya kembali ke Derawan. Sempat ada gangguan kecil pas perjalanan pulang, bansin speedboat yang kami tumpangi habis, untungnya dari awal emang udah barengan dengan speedboad lain, jadinya gak sampe drama bermalam di laut, hehe. Sampai Derawan sudah sore aja, No doubt, Maratua, Kakaban, Sangalaki are very fantastic.

Monday, 22 June 2015

DERAWAN ISLAND (#Day1: Long Journey to Go to Derawan)

Liburan kali ini sebenarnya sudah direncanain jauh hari sebelum hari 'H', tapi lagi-lagi aku selalu gak bisa kasih kepastian ikut apa gak mengingat kerjaan yang kadang malah merusak rencana kalau direncanin. Nah liat kalender libur 1 Mei 2015 itu pas di hari Jum'at (Sabtunya kejepit donk ya), aku pun mencoba beranikan diri bolos di hari Sabtu, namun sebelumnya kerjaan aku usahakan selesai dulu, biar di jalan gak terlalu beban. Sampe dibela-belain lembur pulang jam 7 malam biar sabtunya bisa kabur *nasib pekerja yang sabtu-sabtu tetep ngantor hikzz..
Setelah kerjaan sepertinya aman ditinggal, aku pun mantap ikut trip ke Derawan. Pulang kerja langsung minta izin ortu then cuzzz packing barang. Selesai packing sekitar jam 1 malam *entah apa aja yang aku bawa rempong banget hahaaa..
Paginya jam 6 udah mulai siap2 lagi, mau ngejar speedboat pagi menuju Bulungan (The Capital City of North Kalimantan) *gak kebayang ngantuknya tidur 5 jam-an doank.
Jam 7 teng aku udah berangkat ke pelabuhan, ternyata speed pertama jam 8.15a.m, nunggu sampe terkantuk-kantuk dah di pelabuhan, hehee..

Nyampe Bulungan sekitar jam 9.30a.m, agak molor karena berangkatnya juga molor dari Tarakan. Tiba di Bulungan udah ada teman (Anty & Adit) yang jemput, gak nunggu waktu lama kami langsung cusss berangkat menuju Berau. Ini kali ke-2 aku melewati jalan darat menuju Berau, yang pertama saat trip ke Labuan Cermin beberapa bulan lalu.
Saat perjalanan menuju Berau beberapa kali kami singgah di jalan, sepertinya Anty gak biasa perjalanan jauh lewat darat. Dan entah kenapa aku juga ikutan mabuk, padahal saat perjalanan 8 jam ke Labuan Cermin aku aman-aman saja tanpa ada keluhan yang berarti. Ya udah deh sempat minta stop mendadak di jalan and you know lah, JACKPOT!!! hadehhhh..
Sepanjang jalan gak enak banget dah bawaannya, almost gave up, tapi selalu keingat perjalanan ke Labuan Cermin yang juga ngelewatin jalan ini, bahkan beberapa kali lipat lebih jauh. Mungkin faktor yang nyetir juga perlu dipertanyakan, segala lubang habis di tabrak, hahaaa...

Setelah beberapa kali singgah di jalan, akhirnya sampai juga di Berau. Lumayan lama nunggu Ferry (teman Adit), ya udah kita sekalian cari tempat makan dulu. Dan entah kenapa aku selalu gak selera makan kalau dalam perjalanan, yang ada malah mual banget masuk warung makan, jackpot lagi, huueeekkk...
Gak berapa lama setelah selesai makan, ferry datang menghampiri, kita langsung dituntun menuju rumah Aji (sepupu ferry) yang jg mau ikut trip ke Derawan. Kemudian lanjut perjalanan menuju bandara untuk menjemput teman-teman dari Balikpapan. Nyampe bandara sekitar jam 2-an, dan dapat kabar kalau flight BPN-Berau delay. Nunggu lama banget di bandara, sekitar jam 4-an pesawat yang dinanti landing, nambah 4 personil dari Balikpapan: Umie, Fachril, Sauri n David. Kirain udah lengkap, ternyata masih jemput satu orang lagi (sepupu ferry, lupa namanya). All personils COMPLETED!! Let's gooo.....
 
Kalimarau Int. Airport, Berau.
Kami pun langsung melaju menuju Tj.Batu dengan mengendarai 2 mobil, adit n ferry bertindak sebagai driver. Jalan yang dilalui menuju Tj.Batu kurang lebih sama dengan jalan Bulungan-Berau tadi, hutan, berkelok-kelok dan banyak lubang/ jalan rusak *ini nih yang gak ngenakin sepanjang jalan.
Ada beberapa orang yang mabuk sepanjang jalan *termasuk saya sendiri hahaaa. Ya udah gantian minta stop di jalan, perjalanan pun jadi terhambat beberapa kali. Entah apa yang terjadi denganku saat itu, parahnya aku sampai jackpot dalam mobil karena pas jalan nanjak, aku udah gak bisa nahan, jeongmal mianhae kawan2 *hiksss.
Hari pun mulai gelap, perjalanan masih beberapa kilometer lagi, udah lelah banget. Dengan perjuangan yang luar biasa, sekitar jam 19.30 pm kami tiba di pelabuhan Tj.Batu, namun perjalanan belum selesai sampai disitu. Setelah parkir mobil kami nyebrang menuju Derawan menggunakan  speedboat malam itu juga. Kurang lebih 30 menitan perjalanan laut, and finally, we arrived safely at Derawan Island, yayyyyyy! 

Monday, 25 May 2015

Being A Writer..

In some previous post, I've been sharing the stories titled: 'Short Holiday in Lombok n Bali'.
So what else? And now, I would like to share the relating post about it.

My Pets..

Do you have a pet?

What kind of pet do you have?

Well, at this post I would like to share some stories of my pet. Sahabat-sahabat kecilku, mereka yang unyu-unyu, gemesin, tp udah pergi ninggalin aku (*hikss), itung-itung buat kenangan.

1. Momo

Sepintas momo terlihat seperti tikus, tapi momo bukan tikus melainkan sepupu tikus alias hamster, hehe.. Gak ngerti juga momo jenis hamster apa, momo sedikit lebih besar dari hamster pada umumnya. Momo didatangkan dari Malaysia, pemberian dari teman kakak aku. Momo lebih aktif malam hari (namanya juga sepupu tikus hehee). Senang banget main bareng momo, lincah, lucu, gemesin banget pokoknya, apalagi kalau lagi makan kuaci. 

Yang paling berkesan sama momo itu kalau lagi main bareng, gak pernah gigit, suka banget lepasin momo jalan di tanganku. Sebelum mati momo gak sakit, tiba-tiba guling kesana kemari, gak lama setelah itu langsung kaku, entah salah makan atau emang lagi sakit. Sedih banget liatnya, apalagi pas ngubur momo, hikss.. Selamat jalan sahabat kecilku.. I miss u soo much :*

   2. Ciripeh

Nama Ciripeh terinspirasi dari nama anjing di telenovela jaman aku masih kecil 'Carita de Angel'. Ciripeh disapa Ipeh adalah sejenis kucing kampung, hehee.. Sejarah Ipeh hadir di rumahku ngenes banget. Ditemukan nyusu disamping rumah bersama 3 ekor saudaranya yang merupakan korban pembuangan dari majikan sebelumnya. Ini kucing asli liar banget pas pertama ketemu, kalau ketemu orang langsung lari kayak ketemu setan, tp seiring berjalannya waktu, Ipeh dkk mulai jinak. Ciripeh is one of my fav cat. I have 4 cats, but dunno why I love Ipeh more. Mungkin karena Ipeh unik kali ya, mukanya aja lucu banget, item ada totol2 kuning, udah gitu ini kucing kemayu banget, hehe.. Yang paling berkesan sama ipeh itu banyak banget, pokoknya Ipeh nyenengin banget. Sangking sayangnya sama Ipeh, waktu dia mati berasa nyesek banget, ampe bengkak dah tu mata *hikss. Kucing kemayukuuu tersayang, I miss u so bad.. :(

  3. Bunny Bou^^

  Yang ketiga yaitu kelinci, namanya Bou. Karena ciri khas kelinci emang suka lompat-lompat makanya aku kasih nama Bou, yang berasal dari kata 'bounce', yang artinya melambung, memantul atau, melompat-lompat.

Short Holiday: LOMBOK - BALI (Less than 24 hours in Bali)




Flashback: 
Nyampe Pelabuhan Padang Bai udah sore banget, setelah proses panjang negosiasi yang melelahkan dengan supir di Padang Bai, terdampar di pinggir jalan, dan akhirnya kami melanjutkan perjalanan menuju Kuta bersama teman2 mahasiswi. Ooya satu dari mereka bernama Melati, selanjutnya aku sebut Melati, dkk. aja biar gak ribet.
Flashback End!!


Supir travelnya ramah, beda banget sama yang sebelumnya hihii. Ya udah deh lumayan lega, one problem solved lah yah.  Sepanjang jalan Melati, dkk. remukan milih hotel, mereka udah rinci banget itinerary-nya, udah survey hotel, travel, tourism places yang mau dikunjungi, berbeda dengan aku dan mbak nur yang gak prepare sama sekali ke Bali, hahaha...

In the middle of our way to Kuta tiba-tiba hujan turun (lagi), mana makin deras, judulnya rencana kacau lagi deh. *hikss..
Pas nyampe Kuta kita langsung singgah di mall cari makan, padahal lagi acak-acakan banget setelah perjalanan panjang LOP-DPS. Selesai makan aku n mbak nur janjian ketemu sama Melati, dkk. Kita sama-sama keliling Kuta buat cari hotel, rencananya pengen sehotel bareng, tapi karena mereka terlalu banyak pertimbangan dan kita mulai lelah, akhirnya kita cari hotel masing2 aja.

Aku n mbak nur milih nginap di Bali Summer Hotel, Melati, dkk. juga udah nemu hotel pilihan mereka, kita pisah deh. Nyampe hotel langsung bersih-bersih, mbak nur ngajak jalan lagi, tp sayang hujannya deras banget, dan tidur adalah pilihan terbaik saat itu. *Zzzttt..

Paginya bangun lumayan awal, udah langsung packing aja, hahaaa no comment lah liburan kali iniSelesai beres2, kita langsung menuju pantai kuta, dari hotel sekitar 10 menitan doank jalan kaki. 


Sampai Kuta liat pantainya sedikit mengecewakan, kotor banget, pasir pantainya udah banyak kecampur sampah. Gak lama di pantai kami memutuskan jalan disekitaran Kuta, pengen sekalian cari oleh2, karena masih pagi banget tokonya banyak yang belum buka, hehee...


Ya udah balik hotel lagi, sarapan juga udah ready, kita sarapan dulu. Selesai sarapan kita lanjut jalan2 lagi, lumayan jalan kaki jauh banget, lecet, lecet dah ni kaki, dan usia emang gak bisa dibohongi, kita kecapean ditengah jalan, hahaaa *gak kok aslinya kita masih muda :D


Hasil jalan2 pagi kita cuma dapat beberapa item barang doank, liat waktu juga udah mepet akhirnya kita balik hotel, istirahat bentar lanjut cari taxi and cusss bandara. Kisahku dan mbak nur berakhir disini, kita pisah karena mbak nur masih nginap semalam lagi di Bali, hikss..


Dijalan menuju bandara aku minta singgah di Krisna, pusat penjualan oleh2 khas Bali, segala jenis aksesoris, makanan, dll. ADA! Lumayan kalap disini, gak sadar belanjaanku banyak banget hahaa..
Yupp nyampe bandara means my vacation ends here. Walaupun kelihatannya agak tergesa-gesa, but I really enjoyed every places I have visited and every people I have met. 

And of course I would like to say thank to my boss for your kindness. May Allah grant you much more happiness, success, and everything *amin.. This free holiday means a lot to me, semoga ada free holiday selanjutnya hahaaa.. 

My Short Holiday Lombok - Bali COMPLETED!

Lombok (Photos)

Tuesday, 21 April 2015

Short Holiday: Lombok - Bali (On Our Way to Bali by Ferry)


Setelah sepakat naik kapal ferry, aku dan mbak nur langsung menuju Pelabuhan Lembar. Dari airport menuju Pelabuhan Lembar kurang lebih 1 jam perjalanan. Kami gak begitu terburu-buru karena penyebrangan kapal ferry Lombok-Bali beroperasi 24 jam, nyantai aja sepanjang jalan sambil ngoceh nanya macem2 sama pak supir, hehee..


Saat sampai di pelabuhan kami langsung di antar menuju kapal, sempat ditawari tiket bus, tapi kami menolak. Tiket kapal ferry Lombok-Bali IDR 45.000, murah bukan? 

Sebelum kapal berangkat, banyak banget penjual beraneka ragam makanan dan souvenir yang berlalu-lalang di depan kami. Belanja lagi belanja lagi hahaaa...

Kami sengaja memilih duduk di bagian luar kapal biar bisa menikmati pemandangan laut sepanjang jalan menuju Bali.

Gak berapa lama kemudian kapal pun berangkat. It was hard for me to say goodbye to this amazing island *lil bit DRAMA hehee.. I hope one day I could travel to this place again and explore Lombok to the fullest. *amin.


Estimasi waktu perjalanan Lombok - Bali menggunakan kapal ferry sekitar 4-5 jam. Diawal perjalanan kami sangat menikmati pemandangan, hembusan angin laut yang sepoy2 buat ngantuk,  ya udah deh duduk kayak udang sambil tidur, hehee..

Di tengah perjalanan tiba-tiba awan jadi gelap, laut pun mulai gak bersahabat, kapalnya mulai bergoyang-goyang, dan turun hujan. Wah jadi gak asikk ni ceritanya, mana kita duduk di luar, mau masuk juga udah PW banget *aslinya malas ngangkat2 barang lagi hehee.

Yang tadinya estimasi perjalanan 4-5 jam, karena cuaca buruk jadinya sampai 7 jam di atas kapal, kepala jadi rada-rada gak stabil gitu, hahaa.

Namun semua itu terobati ketika kapal mulai mendekati Pelabuhan Padang Bai, pemandangannya cantik banget, bule di depanku aja sampai sampai teriak-teriak gitu manggil suaminya suruh bawa kamera, hihii.


Nah, mulai deh kami bingung nanti mau kemana dan naik apa, mana barang kita banyak banget, pas naiknya sih enak minta tolong buruh kapal, lah ini minta tolong siapa? hahaa. Ternyata kita gak sendiri sodara-sodara, ada rombongan mahasiswi dari Jakarta yang juga masih belum jelas nasibnya, dan barangnya juga gak kalah banyak sama barang kita, hahaa.

Ketemu ibu-ibu, alhamdulillah dijelasin sama Ibu itu dan kita ngekor aja jalan keluar pelabuhan, bareng mahasiswi-mahasiswi tadi juga. Ternyata kalau di Bali gak ada keluarga/ teman yang jemput, mending tadi pas di Pelabuhan Lembar beli tiket bus aja IDR100.000,- jadi langsung di antar ke Terminal Pura Batu Bolong, dan setelah itu baru lanjut naik angkutan lain. 

Karena udah kadung gak beli tiket bus, ya beginilah nasib kita, hanya ada beberapa mobil yang menawarkan jasa antar, dan mereka mematok harga mahallllll. Padang Bai - Kuta mereka minta IDR500.000,- untuk 2 orang. Whaaattt?  Kita nolak donk ya.. mahalll bangett cinn, padahal kita belum tau juga sih jarak Padang Bai - Kuta gimana, hehee. *dalam hati mending tadi naik pesawat, sama aja biayanya kalau di hitung-hitung.

Kalau kami cari angkutan ke Kuta, mahasiswi itu mau ke Terminal Pura Batu Bolong. Aku dan Mbak Nur dilema mau ikut mereka apa tetep cari yang langsung Kuta. Akhirnya kita ngikut aja, sempat dorong koper nanya kesana kemari, tapi susah banget mau cari pilihan lain. Setelah bersusah payah nawar akhirnya deal IDR40.000/orang dengan tujuan Terminal Pura Batu Bolong. *huffttt...

Kebayang gak naik mobil APV diisi 11 orang dewasa + 1 anak kecil, belum lagi barang bawaan kami yang seabrek (6 koper + kotak + tas jinjing, dll.), asli tega bangett, sampe gak bisa gerak sepanjang jalan, huaaaa....

Ternyata sebelum sampai di Terminal Batu Bolong, teman2 mahasiswi minta berhenti di pinggir jalan, sebelumnya aku n mbak nur belum tau tujuan mereka kemana, karena mereka turun semua, kami ngikut aja, hehee..

Setelah pak supir itu pergi jauh, baru deh teman2 mahasiswi itu cerita kalau ternyata tujuan mereka juga ke Kuta, dan mereka sudah memesan travel sebelumnya, namun karena pihak travel menjelaskan bahwa mobil travel tidak boleh menjemput di Pelabuhan Padang Bai, jadi mereka janjian ketemu di pinggir jalan. Aku baru 'ngeh' sekarang, jadi kayak monopoli gitu, travel, jasa antar, or sejenisnya dilarang beroprasi di sekitar Pelabuhan Padang Bai.

Ya udah deh, kita satu tujuan dengan teman2 mahasiswi itu yang juga mau ke Kuta, aku n mbak nur sekalian ikut mereka aja deh, yaa shere cost gitu *alhamdulillahyah :)


To be continue..
 

Wednesday, 8 April 2015

Short Holiday: LOMBOK - BALI (Last Day In Lombok)



NO!!!!! Kita kesiangaannnnnn... Bangun2 udah terang aja matahari, liat jam udah jam 7. Padahal udah rencanain dari semalam pengen ke Tanjung Aan. Huuaaaaaaa gak jadi deh. *nangis
Sayang banget gak sempat ke Tanjung Aan, padahal dari hotel kesana sekitar 10 menitan doank *hikss.
Karena hari ini sebagian dari rombongan harus balik ke Tarakan dan mereka ikut flight jam 11a.m, jadi sekitar jam 9-an kami sudah minta supir untuk jemput then cuss to airport.

Setelah rapi dan packing barang juga udah selesai, sembari menunggu jemputan aku dan mbak nur jalan-jalan ke Pantai Kuta (lagi), baru keliatan deh pasirnya yang besar-besar seperti biji merica itu.


FYI: Pantai Kuta dan Tanjung Aan terkenal dengan kekhasan pasir pantainya yang besar seperti biji merica.


Di Pantai Kuta kami kurang menikmati suasana karena kehadiran anak-anak yang menawarkan barang dagangan berupa aksesoris khas Lombok kepada kami, namun mereka cenderung memaksa. Ya udah deh kemana-mana dibuntutin, padahal udah beli malah semakin banyak yang ngekor, risih banget deh *seriusss. Gak tega sebenarnya, tapi mau gimana lagi, mereka banyak banget, akhirnya kita lariiiiiii hahahaa...

Gak lama nunggu akhirnya supir datang menjemput, benar2 numpang tidur doank disini ckckckc..
Perjalanan menuju bandara melewati Desa Sade yang didiami oleh salah satu suku asli khas Lombok, yaitu Suku Sasak. Di jalan agak dilema sih antara mampir apa gak ke Desa Sade, mengingat waktu yang mepet banget gett ini.
Akhirnya kita sepakat 15 menit untuk mampir ke Desa Sade. Seriuss ini liburan gak menikmati moment banget, serba kilat hahaa..

Sesampainya di gerbang masuk Desa Sade kami disambut dengan beberapa orang yang menawarkan jasa sebagai guide selama mengelilingi desa. Selanjutnya kami dipersilakan mengisi buku tamu dan memberi sumbangan seikhlasnya. Setidaknya namaku ada di buku tamu mengunjungi Desa Sade *yeayyyy :D
Rumah-rumah di Desa Sade terlihat cukup sederhana namun tertata dengan rapi. Pada tiap rumah hanya memiliki satu buah pintu yang berukuran kecil, kurang lebih 1 meter. Salah satu keunikan rumah di Desa Sade adalah lantai rumah yang dilumuri dengan kotoran sapi. Jadi ingat dulu pernah nonton Etnic Runway TransTV edisi di Lombok, guest-nya disuruh ngelumuri rumah pake kotoran sapi, ehh akhirnya aku nyampe sini juga *hehee.


Untungnya saat kami berkunjung lantai rumah dalam keaadaan kering, jadi aroma kotoran tersebut tidak tercium. Pas nginjak lantainya agak dingin2 gimana gitu, tapi berasa nginjak semen aja sih.


Ditengah desa terdapat tempat lumbung padi yang juga digunakan sebagai tempat penyimpanan hasil panen. Tempat lumbung padi ini terlihat unik karena dibuat menonjol dari rumah2 tempat tinggal di Desa Sade.


Guide yang mamandu kami menjelaskan bahwa wanita yang belum menikah tidak dapat memasuki tempat lumbung padi tersebut *balikkananbubar hahaa..
Karena buru-buru pengen menyusuri semua tempat dengan waktu yang ala kadarnya jadi gak sempat nanya alasannya. Kalau ada yang tau comment below this ya hehee...

Kemudian sampai disalah satu tempat menenun kain. Aktivitas kaum wanita di Desa Sade pada umumnya menenun.

Ada aturan yang mewajibkan wanita di Desa Sade harus bisa menenun kain sebelum menikah. Lagi-lagi aturan buat wanita, tadi gak boleh masuk tempat lumbung padi kalau belum menikah, sekarang wanita yang mau nikah harus bisa nenun du;u, hihihi.

Kami pun mendapat kesempatan untuk mempraktekkan secara langsung cara menenun kain.

Sebenarnya belajarnya juga ala2 sih, selebihnya untuk kebutuhan narsis aja hahahaa..

Kain hasil tenunan tersebut kemudian dipajang di depan rumah dengan motif yang bervariasi. Jika tertarik, anda dapat membelinya secara langsung. Selain kain juga banyak aksesoris2 lain yang dijual seperti gelang, mutiara, bebatuan, dll.



And finally, time's up! Kita udah langsung buru2 ke bandara. Alhamdulillah waktunya pas, mereka pun terbang menuju Tarakan. *byebye :p

Kemudian bagaimana nasibku dan mbak nur selanjutnya? Yang pasti aku harus ke Bali karena tiket pulangku ikut rute Bali-Tarakan. Mulai deh kita hitung-hitungan cost ke Bali, antara naik pesawat atau kapal ferry. Sempat survey beberapa maskapai tujuan Bali ternyata udah pada full semua, kalau pun ada berangkatnya sore. Daripada kering di bandara, mau kemana-mana juga jauh, sepertinya naik kapal ferry adalah pilihan terbaik, estimasi tiba di Balinya juga sama aja kalau kami naik pesawat sore. Akhirnya kami diantar menuju Pelabuhan Lembar. Bagaimana cerita selanjutnya? Perjalanan Lombok - Bali akan aku share terpisah ya.. 


To be continue...
Short Holiday: Lombok - Bali (On Our Way to Bali by Ferry)